Sahijab – Surat ad Dhuha adalah surat ke 93 dari total 114 surat dalam Al Quran. Surat ini tergolong ke dalam Makiyyah sebab diturunkan di Mekah. Surat ini dinamakan ad Dhuha yang memiliki arti waktu Dhuha. Waktu Dhuha merupakan waktu sholat ketika matahari naik sepenggalah.
Nama ini diambil dari ayat pertama mengenai sumpah Allah dengan waktu Dhuha. Surat ini juga sangat baik apabila dibacakan dan diamalkanketika melaksanakan sholat tarawih, sholat berjamaah, atau sholat sendiri.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالضُّحٰىۙ
waḍ-ḍuḥa
1. Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah)
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ
wal-laili iza sajadan
2. Demi malam apabila telah sunyi,
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ
ma wadda'aka rabbuka wa ma qala
3. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ
wa lal-akhiratu khairul laka minal-ụladan
4. Sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ
wa lasaufa yu'ṭika rabbuka fa tarḍa
5. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ
a lam yajidka yatiman fa awa
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ
wa wajadaka ḍallan fa hadadan
7. Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ
wa wajadaka 'a`ilan fa agnadan
8. Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ
fa ammal-yatima fa la taq-har
9. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ
wa ammas-sa`ila fa la tan-har
10. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
wa amma bini'mati rabbika fa ḥaddis
11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
Secara umum, surah ad Dhuha mengandung tanda bahwa perjuangan Nabi akan semakin baik. Dijelaskan pula bahwa dilarang menghina anak yatim dan menyalahkan pengemis. Surat itu juga diakhiri dengan perintah untuk selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya.
Surah ad Dhuha juga bisa di amalkan saat sholat Dhuha. Menurut hadis, Zaid bin Arqam menyatakan: “Nabi SAW keluar untuk menyambut Quba ketika mereka melakukan shalat Dhuha, dan kemudian Rasulullah SAW berkata: ‘Lakukan shalat Dhuha ketika anak unta terasa kepanasaan (karena terik matahari)'" (HR. Muslim dan Ahmad bin Hanbali)