Kedua, selanjutnya hamba yang diberi Allah ilmu tapi tidak diberi harta, niatnya tulus, ia berkata: Andai saja aku memiliki harta niscaya aku akan melakukan seperti amalan si fulan, maka ia mendapatkan apa yang ia niatkan, pahala mereka berdua sama.
Ketiga, selanjutnya hamba yang diberi harta oleh Allah tapi tidak diberi ilmu, ia melangkah serampangan tanpa ilmu menggunakan hartanya, ia tidak takut kepada Rabbinya dengan harta itu dan tidak menyambung silaturrahimnya serta tidak mengetahui hak Allah padanya, ini adalah tingkatan terburuk.
Keempat, selanjutnya orang yang tidak diberi Allah harta atau pun ilmu, ia berkata: Andai aku punya harta tentu aku akan melakukan seperti yang dilakukan si fulan yang serampangan mengelola hartanya, dan niatnya benar, dosa keduanya sama." (HR Tirmizi).
Dapat dipahami dari hadits ini bahwa seorang hamba yang niatnya tulus memperoleh pahala ibadah yang dia tidak mampu dilakukannya, atau ada penghalang yang menghalanginya untuk melakukannya, dan haji dan umrah termasuk di antara ibadah-ibadah itu.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.