Sahijab – Hemofilia adalah gangguan pada sistem pembekuan darah. penyakit tersebut membuat tubuh kekurangan protein yang dibutuhkan dalam proses pembekuan darah. Protein ini lazim disebut faktor pembekuan. Dengan begitu, ketika seseorang mengalami luka, perdarahannya dapat berlangsung lebih lama bila dibandingkan dengan kondisi tubuh normal. Hemofilia sendiri merupakan penyakit keturunan yang sebenarnya cukup langka.
Jika seseorang mengalami penyakit tersebut, dapat menghasilkan jumlah faktor VIII atau faktor IX yang lebih rendah. Hal ini membuat mereka cenderung mengalami perdarahan lebih lama setelah terluka, dan juga lebih rentan terhadap perdarahan internal.
Menurut penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penyakit hemofilia terjadi pada 1 dari 5.000 bayi laki-laki yang baru lahir. Sekitar 400 bayi terlahir dengan hemofilia setiap tahunnya dan paling banyak terjadi pada bayi laki-laki, karena kelainan darah ini lebih umum terjadi pada laki-laki, ketimbang perempuan.
Baca Juga: 5 Pantangan Makanan yang Wajib Diketahui Penderita Kanker Prostat
Karena penyakit ini karena faktor keturunan, sebaiknya kenali dulu cara mencegahnya. Bila dalam garis keturunan keluarga ada riwayat hemofilia, sebaiknya dilakukan tes untuk mengetahui apakah ada gen yang terbawa. Pemeriksaan juga diperlukan untuk berkonsultasi mengenai langkah ke depan, termasuk rencana memiliki anak, karena adanya faktor hemofilia.
Orang dengan penyakit hemofilia hanya mampu melakukan pencegahan terhadap risiko perdarahan yang mungkin terjadi saat beraktivitas. Jika mengidap hemofilia, Anda harus menyiapkan langkah antisipasi terhadap risiko perdarahan, antara lain dengan mengenali gejala perdarahan. Dengan demikian, anda bisa bersiap ketika menghadapi risiko tersebut. Berikut ini Sahijab rangkum dari berbagai sumber kesehatan cara mencegah penyakit hemofilia bagi yang ingin mempunyai keturunan.