Sahijab – Karena pandemi COVID-19 membuat sejumlah perusahaan menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Hal ini membuat tubuh lebih sedikit bergerak dan duduk terlalu lama selama berjam-jam di setiap harinya. Posisi duduk merupakan jenis aktivitas yang lebih sedikit menggunakan energi dibandingkan dengan berdiri, jalan kaki, atau bergerak.
Sejumlah studi yang telah dilakukan mengatakan bahwa orang-orang yang duduk selama berjam-jam memiliki risiko tinggi kematian yang lebih tinggi karena kurangnya aktivitas. Selain itu duduk terlalu lama memiliki efek samping yang dapat menyebabkan kesehatan mental yang buruk.
Selain membuat otot dan sendi lebih lemah serta kaku karena kurang aktif bergerak, duduk terlalu lama juga bisa memperlambat metabolisme tubuh. Hal tersebut tentu dapat menyebabkan penurunan kinerja tubuh dalam mengatur tekanan darah, menjaga kadar gula darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya berbagai macam penyakit.
Berikut ini Sahijab rangkum dari berbagai sumber kesehatan beberapa risiko kesehatan yang mungkin dialami akibat terlalu banyak duduk:
Baca Juga: Minuman Anti Loyo dari dr Zaidul Akbar untuk WFH
Duduk terlalu lama dapat mengakibatkan rasa nyeri pada otot. Hal ini dikarenakan otot punggung, bahu, dan pinggul bekerja lebih banyak sehingga menjadi kaku, pegal, dan nyeri. Rasa nyeri akan bertambah buruk dan lebih cepat datang jika Anda terlalu sering duduk terlalu lama dengan postur yang tidak benar.
Selain itu, terlalu lama duduk dapat menyebabkan bertambahnya berat badan. Hal ini dikarenakan ketika terlalu banyak duduk, pelepasan molekul ini berkurang dan bagian belakang tubuh lebih mudah melebar. Selain itu, orang yang yang terlalu banyak duduk juga lebih berisiko terkena sindrom metabolik. Menurut penelitian yang telah dilakukan mengatakan bahwa pria yang duduk terus-menerus sepanjang hari rentan mengalami perut buncit.
Terlalu lama duduk saat bekerja juga dapat mengakibatkan seseorang terkena osteoporosis. Bergerak tidak hanya bermanfaat untuk menguatkan otot, tapi juga untuk memadatkan tulang. Itulah mengapa banyak orang yang duduk terlalu lama terkena osteoporosis karena kurangnya aktivitas. Jika sejak muda tidak aktif bergerak dan lebih banyak duduk atau bersantai, kamu berisiko mengalami osteoporosis lebih cepat.
Baca Juga: Tips Menghilangkan Kantuk Saat Bekerja Menurut Islam
Bahaya duduk terlalu lama juga dapat mempengaruhi kondisi jantung. Sebuah penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa pria yang menghabiskan lebih dari 23 jam duduk per minggu menonton televisi memiliki 64 persen risiko meninggal lebih besar akibat penyakit kardiovaskular dibanding pria yang duduk selama 11 jam per minggu.
Bahkan, orang yang duduk terlalu lama bisa memiliki 147 persen risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung dan stroke. Melihat risiko ini, sebaiknya mulai beranjak dan bergerak daripada jantung yang akhirnya tidak mau bergerak lagi.
Terlalu lama duduk juga bisa menyebabkan deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam, yaitu penggumpalan darah pada pembuluh darah vena bagian dalam, umumnya pada area tungkai. Kondisi ini dapat menyebabkan bengkak dan nyeri pada kaki. Jika dibiarkan DVT bisa berdampak serius, karena gumpalan darah bisa terlepas, mengalir ke paru-paru, kemudian menyebabkan emboli paru.