Salah satu generasi penerus lainnya, Faishal (27) menjelaskan, setiap bulan Ramadhan, biasanya pesanannya banyak. Terutama, untuk acara tradisi Dugderan di Masjid Agung Kauman Semarang. yang menghabiskan 10 ribu roti ganjel rel.
Tetapi, tahun ini kondisinya beda, karena pandemi Covid-19. Sehingga, hanya membuat beberapa loyang saja untuk acara doa di serambi masjid yang dihadiri kalangan terbatas.
Untuk pesanan harian, ia memodifikasi roti ganjel rel menjadi kue kering. Sehingga, pas untuk hidangan berbuka dan Lebaran. Dalam kurun waktu selama Ramadhan ini, Fiashal sudah mendapat pesanan 30 toples. Jumlah ini menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 200 pesanan.
"Pandemi Covid-19 berpengaruh sekali, jarang ada buka puasa bersama, sehingga pesanan pun ikut berkurang. Tetapi, kami mencoba cara lain dengan membuat roti ganjel rel dalam bentuk cookies atau kue kering yang awet dan pas untuk hidangan lebaran," kata Faishal.
Dia mengaku bahwa satu toples ganjel rel cookies dijualnya Rp25 ribu yang berisi 200 gram. "Lumayan lah, semoga mendekati Lebaran nanti pesanan bisa bertambah," harapnya.
Baca juga: 4 Referensi Makanan Buka Puasa yang Enak dan Mudah Dibuat di Rumah