Dia mengungkapkan, obat dan suplemen herbal ini diharapkan tidak hanya untuk mengobati, namun dapat digunakan sebagai pencegahan untuk Orang dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang terindikasi COVID-19. “Diharapkan pada bulan Juli, analisis dan hasil sementara dari uji klinis sudah terlihat,” ujar Masteria.
Risetnya sendiri telah dilakukan sejak bulan Maret lalu, diawali dengan pengkajian ilmiah terhadap beberapa komoditas herbal Indonesia yang diperkirakan memiliki aktivitas imunomodulator. Kegiatan pengkajian ilmiah ini dikerjakan oleh tim peneliti LIPI, Universitas Gadjah Mada, dan PT Kalbe Farma Tbk. “Harapannya, jika nanti tanaman herbal ini lulus uji klinis, ketersediaanya terjamin dan dapat mudah ditemukan di sekitar,” papar Masteria.
Baca juga: Adab Minum Seperti yang Dicontohkan Rasulullah