Sahijab – Setiap tanggal 8 Maret, dunia memperingati Hari Perempuan Internasional yang diawali sejak 111 tahun yang lalu.
Gagasan dimulainya Hari Perempuan Internasional ini adalah saat terjadi gerakan buruh di New York yang menuntut adanya upah yang lebih baik, jam kerja pendek serta hak memilih.
Dan sejak tahun 1909, Partas Sosialis Amerika mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional pertama kalinya. Namun jauh sebelumnya, perempuan kerap mendapatkan stigma negatif. Mereka kerap tersisihkan dan terbelakang, sehingga perempuan hanya berada di rumah dan melayani suami.
Lalu bagaimana perjalanan perempuan dari sebelum adanya Islam hingga saat ini?
Dikutip dari Muslim.or.id, wanita selalu dihina dan bahkan di Yunani dianggap sebagai ajang kesenangan saja. Di Romawi, ayah atau suami berhak menjual anak dan istrinya tanpa adanya perlawanan.
Tidak hanya hal perempuan yang diinjak-injak, mereka juga tidak diperbolehkan mendapatkan warisan. Dan itu terjadi di banyak negara dan wilayah mulai dari Persia, Hindia dan lainnya.