Perubahan status menjadi masjid tentu menimbulkan banyak kritikan, terutm dari para pemimpin agama lainnya.
"Sebagai museum, Hagia Sophia dapat berfungsi sebagai tempat dan simbol pertemuan, dialog, dan hidup berdampingan secara damai antara orang-orang dan budaya, saling pengertian dan solidaritas antara Kristen dan Islam," tulis Patriarkh Ekumenis Bartholomew, pemimpin spiritual umat Kristen Ortodoks.
Dia memperingatkan bahwa museum adalah tempat di mana "Timur dirangkul dengan Barat" - dan jika diubah statusnya, itu akan "memecahkan."
Baca Juga: Muslim di New York Bahagia, Masjid Kembali Dibuka
Elizabeth Prodromou, seorang profesor yang berfokus pada geopolitik dan agama di The Fletcher School di Tufts University, mengatakan keputusan Hagia Sophia menjadi sebuah masjid adalah "tragedi, meskipun itu tidak mengejutkan."