Sahijab – Pada zaman Malik bin Dinar ada dua orang bersaudara yang beragama Majusi. Kakaknya menyembah api selama 73 tahun, sedangkan adiknya menyembah api selama 35 tahun. Lalu, adiknya berkata kepada kakaknya.
Baca juga: Curhatan Angel Lelga Menjadi Mualaf
Benarkah, api yang selama ini disembah dapat melindungi mereka dari marabahaya? Bukankah sudah berpuluh-puluh tahun mereka menghormatinya?
Dalam buku Belajar Cinta dari Seeekor Burung Pipit yang ditulis oleh Muhammad bin Abu Bakar Al Ushfuri, seperti dikutip Sahijab dari Republika.or.id, disebutkan bahwa percakapan keduanya dalam mencari Tuhanpun berlangsung, sang adik mengajak kakaknya untuk menguji api yang selama ini disembahnya sebagai Tuhan.
Menurut dia, jika api itu menghormati mereka dengan tidak membakarnya. Namun, jika api tersebut membakarnya seperti kepada orang pada umumnya, maka tidak perlu menyembahnya. Sang kakakpun menyetujui usulan adiknya itu.
Keduanya, kemudian menyalakan api dan adiknya yang lebih dahulu meletakkan tangannya di atas api tersebut. Lalu, adiknya meletakkan tangannya di atas api, maka terbakarlah jari-jarinya dan iapun mengeluh. “Aduuuh! Hai api, aku telah menyembahmu selama 35 tahun, tetapi kamu masih menyakitan aku," ujar adiknya.
Kemudian, ia berkata kepada kakaknya untuk menyembah Allah SWT. Karena, ketika dia berbuat dosa dan meninggalkan perintah-Nya selama 500 tahun umpamanya, maka Dia tetap berkenan melewatkan siksaannya dan mau mengampuni dosa, meski hanya taat selama satu jam dan memohon ampun sekali saja.