Sahijab – Hari ini, Jumat, 24 Juli 2020, bangunan bersejarah yang menjadi landmark Turki, Hagia Sophia, menggelar sholat Jumat kembali. Sholat Jumat ini adalah sholat Jumat pertama setelah 86 tahun bangunan tersebut dialihfungsikan menjadi museum.
Dikutip dari New York Times, Kepala otoritas agama Turki, Ali Erbas, mengumumkan pengangkatan tiga imam yang akan memimpin sholat. Mereka adalah Mehmet Boynukalin, seorang profesor hukum Islam di Universitas Marmara Istanbul, dan dua lainnya adalah Ferruh Mustuer dan Bunjamin Topcuoglu, keduanya adalah imam dari dua masjid lain di Istanbul.
Diberitakan oleh Arab News, selama pelaksanaan sholat Jumat, mosaik yang menggambarkan tokoh-tokoh umat Kristiani di dalam ruangan Hagia Sophia akan ditutup dengan tirai. Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin pada hari Minggu, 19 Juli 2020. Ia memastikan mosaik tersebut akan disembunyikan dengan tirai selama proses sholat Jumat dilakukan.
Dalam sebuah wawancara dengan penyiar NTV, Kalin mengatakan beberapa mosaik Mary dan Gabriel yang diposisikan ke arah Kiblat, tempat Muslim menghadap saat sholat, akan ditutup dengan tirai.
Dia mengatakan mosaik Yesus dan tokoh-tokoh Kristen lainnya tidak menimbulkan hambatan bagi doa-doa Muslim karena mereka tidak terletak di arah kiblat. Tetapi dia tidak mengatakan apakah mereka akan tetap terbuka sepanjang waktu.
Alih fungsi museum Hagia Sophia menjadi masjid dilakukan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah ada putusan pengadilan yang mengatakan konversi bangunan ke museum pada tahun 1934 adalah melanggar hukum.
Hagia Sophia berasal dari abad keenam dan memiliki sejarah sebagai gereja dan masjid sebelum diubah menjadi museum. Erdogan menjanjikan, masjid ini akan tetap dibuka untuk pengunjung dan wisatawan, termasuk seluruh mozaik ketika bukan jadwal sholat.