Walhasil, ia melanjutkan, akibat kondisi wabah pandemi Corona yang melanda Indonesia, maka sistem ujian masuk kampus dari semula biasanya dilakukan secara luring (luar jaringan), tahun ini dilakukan secara daring (dalam jaringan).
Dalam rekapitulasi Sistem Seleksi Elektronik (SSE), sebanyak 118.414 jumlah peserta mengikuti ujian dari 132.929 peserta yang berhak mengikuti ujian masuk, “ Artinya, tingkat partisipasi peserta mengikuti ujian sebanyak 89,08 persen,” ujar Ramdhani.
Hal tersebut, lanjut mantan Direktur Pascasarjana UIN Bandung ini, diakibatkan ada diskualifikasi dengan berbagai macam pelanggaran saat proses ujian, baik dalam kategori berat maupun sedang. Namun, 97,04 persen peserta mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh panitia selama proses ujian berlangsung.
Untuk diketahui, Program Studi yang paling diminati ialah Hukum Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry Banda Aceh, disusul secara berurutan Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya, Jurusan Farmasi UIN Alauddin Makassar, Manajemen Keuangan Syariah UIN Sunan Gunung Jati Bandung, dan terakhir Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sedangkan tiga besar kategori kampus UIN, yang paling banyak diminati pendaftar ialah UIN Alauddin Makassar sebanyak 24.4649 peminat, disusul UIN Jakarta sebanyak 24.406 peminat, dan terakhir UIN Sunan Gunung Jati Bandung dengan 23.998.
Selanjutnya, dalam rumpun Kampus IAIN, paling banyak peminatnya ialah IAIN Tulung Agung, IAIN Surakarta dan IAIN Jember. Untuk rumpun Kampus STAIN, yang paling diminati ialah STAIN Majene, STAIN Bengkalis, dan STAIN Gajah Putih Takengon.
Untuk mengecek kelulusan, panitia menyediakan laman yang bisa diakses mulai Senin kemarin, 24 Agutus 2020, di alamat: https://pengumuman.um-ptkin.ac.id/.