Islam membolehkan seseorang yang dizalimi membalas. Namun, Syekh Ali mengatakan, belum tentu ketika ia membalas, balasannya akan setara dengan apa yang ia dapat.
"Bisa tidak dipastikan kalau balasannya tidak melebihi apa yang menimpa kita. Maka lebih baik saya diposisi dizalimi daripada menzalimi," ujarnya.
Syekh Ali menekankan, saat mengamalkan sifat Rasulullah, bukan berarti seseorang menjadi lemah. Dengan kekuatan yang dimiliki, Rasulullah bisa saja membalas orang yang jahat padanya, tetapi beliau memilih memaafkan.
"Bukti kemuliaan akhlak seseorang adalah ketika dia diuji," kata Syekh Ali.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.