"Sejak 2015, terus saya memberikan curahan perhatian, sering ngasih kopi, ada milik apapun saya ajak, waktu itu kan nongkrongnya di pos ronda, saya ajak dipindahin ke masjid, nongkrongnya di masjid, lama-kelamaan mereka ingin diajari ngaji," ujarnya.
Sejak saat itu, ia mulai mengajari mereka mengaji Iqra, Al-Qur"an sampai bacaan sholat. Hingga saat ini, Ustaz Yayan memiliki jadwal khusus untuk mereka, yakni malam Jum"at setiap pekannya. Ia mengatakan bahwa ada banyak anak jalanan yang mengaji bersamanya, namun ada 10 anak yang sampai saat ini istiqomah mengaji bersamanya.
"Alhamdulillah, saat ini anak-anak masih ada jadwal rutin, malam Jum"at, biasa lah pasang surut, kadang ada banyak yang ngaji, kadang juga biasa, sekarang yang istiqomah belajar itu ada kurang lebih 10 orang, ada yang udah nikah, ada yang masih anak-anak remaja, bahkan sekarang bukan hanya belajar tahsin, juga belajar bab akidah, tauhid, dan sebagainya," tuturnya.
Menurutnya, mereka bukan anak-anak yang anti sosial. Mereka hanya kurang perhatian dan ingin diperhatikan oleh orang-orang di sekitarnya. "Sebenarnya mereka itu ingin ada yang perhatikan, ingin ada yang mengajak, karena mereka itu dianggapnya seperti sebelah mata, tidak diperhatikan, maka saya berupaya waktu itu, melakukan pendekatan secara emosional," jelas Ustaz Yayan.
Saat ini, perjuangan Ustaz Yayan pun membuahkan hasil. Salah seorang santrinya yang berasal dari anak-anak jalanan itu sudah ada yang hafal tiga juz. Meski baru sedikit, namun hal tersebut merupakan prestasi yang sangat baik. Sebab, melihat latar belakang mereka yang merupakan anak jalanan dan jarang mendapatkan sentuhan rohani membuat awal-awal mengaji terasa begitu berat. Dahulu, menurutunya banyak dari mereka yang masih buta huruf hijaiyah.
Namun, bagi Ustadz Yayan semua itu merupakan tantangan tersendiri. Ia tidak menganggap hal itu sebagai masalah karena sejatinya ia ingin mengajak anak-anak jalanan tersebut menjadi orang yang mengenal agama.
"Karena bagi saya mengajar anak-anak yang dengan keadaan seperti itu, merupakan suatu tantangan, orang-orang yang broken, yang jauh dari agama itu adalah tantangan," terangnya.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.