Sahijab – Setelah berfungsinya Hagia Sophia menjadi masjid, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali ubah bekas gereja kuno. Gereja Chira yang sebelumnya menjadi museum, kini akan difungsikan kembali menjadi masjid.
Dikutip Sahijab dari Greek City Times, sholat pertama di bekas gereja Chora di Konstantinopel, akan dilakukan pada tanggal 30 Oktober dan akan dihadiri Erdogan.
Sementara itu, semua hiasan dan mosaik di Chora, yang telah menjadi museum akan telah ditutup. Dan ini dalam rangka pelaksanaan sholat berjemaah pertama, setelah selama 75 tahun beralih fungsi.
Baca Juga: Gli, Si Kucing Bermata Hijau Tetap Tinggal di Hagia Sophia
Mosaik dan hagiografi yang terkenal akan ditutupi, seperti yang terjadi di Hagia Sophia, dengan tirai. Bekas gereja Chora akan dibuka sebagai masjid sekaligus tempat wisata di luar waktu sholat, seperti yang dilakukan di Hagia Sophia.
Dikutip Sahijab dari Chora Museum, gereja Chora pertama dibangun kembali oleh Justinianus pada abad ke 5 atau sekitar tahun 527-565, sebagai pengganti kapel. Di era Komnenoi, bangunan itu berfungsi sebagai kapel pengadilan untuk upacara keagamaan penting, berkat kedekatannya dengan Istana Blachernae.
Baca Juga: Doa Ummi Pipik untuk Erdogan Setelah Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid
Gereja Chora (Chora Kirke) dihancurkan selama invasi Latin (1204-1261) dan diperbaiki pada masa pemerintahan Andronikos II (1282-1328) oleh Menteri Keuangan istana, Theodore Metochites (1313).
Kemudian diperluas ke arah utara, sebuah exonarthex ditambahkan ke sisi baratnya dan sebuah kapel (Parecclesion) ke sisi selatannya, dan dihiasi dengan mosaik dan lukisan dinding.
Mosaik dan lukisan dinding di Chora adalah contoh terindah yang berasal dari periode terakhir lukisan Bizantium (abad ke-14). Unsur-unsur gaya khas pada mozaik dan fresko tersebut adalah pada detail dan figur.
Baca Juga: Menara Ikonik Istanbul Dibuka Kembali Usai Restorasi
Setelah penaklukan Istanbul tahun 1453, bangunan itu diubah menjadi masjid pada 1511 oleh Wazir Hadim Ali Pasha. Kemudian diubah menjadi museum pada tahun 1945 hingga tahun 2020. Dan akhir Oktober ini akan difungsikan kembali menjadi masjid oleh Presiden Turki, Erdogan.