Sahijab – Sembuh dari COVID-19 tak menjamin pasien sembuh sepenuhnya. Sebab, pasien bisa terinfeksi lagi dengan gejala yang lebih parah.
Ketika virus korona baru terus menyerang dunia, para ilmuwan dan peneliti bekerja dengan kecepatan yang dipercepat untuk memahami lebih banyak tentang penyakit yang sangat menular dan upaya untuk mengatasinya. Saat mendekati musim gugur, dokter dan pakar medis telah memperingatkan tentang wabah COVID-19 yang meluas, dengan permulaan suhu yang lebih dingin.
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan di Lancet Journal telah menjelaskan lebih lanjut tentang kemungkinan infeksi ulang COVID-19 dan berapa lama antibodi pelindung benar-benar bertahan setelah tertular penyakit.
Penelitian yang diterbitkan pada 13 Oktober ini menyebutkan, meskipun kasus infeksi ulang virus corona mungkin jarang terjadi, tetapi masih mungkin terjadi. Temuan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal sains yang berbasis di Inggris, The Lancet, menegaskan bahwa seseorang dapat tertular penyakit lebih dari sekali dan masih belum jelas berapa lama antibodi bertahan, sebelum benar-benar memudar.
Baca juga: Terlalu Kurus Juga Tak Baik, Simak Cara Menggemukkan Badan