Masjid Khasmiri atau Masjid Khasmiri Pancha Taqiya dibangun pertama kali oleh seorang ulama Khasmir pada 1524 M pada masa pemerintahan Raja Rama Malla (1484-1520). Masjid ini merupakan masjid pertama dan terbesar di Nepal.
Masjid yang sudah berumur lebih dari 480 tahun ini sempat mengalami kerusakan parah akibat serangan sekitar 4.000 massa pada 1 September 2004. Serangan tersebut terjadi menyusul insiden terbunuhnya 12 pekerja Nepal yang diculik milisi bersenjata di Irak.
Warga Nepal kemudian melampiaskan kemarahan atas insiden tersebut dengan menyerang Masjid Khasmiri Takiya. Mereka merusak dan menyeret keluar perabotan masjid serta membakar ruangan utama Masjid Khasmiri. Beruntung aksi tersebut berhasil dibubarkan oleh pasukan polisi antihuru-hara Nepal hingga tindak anarkistis tersebut tak meluas.
Meski dibangun dan dikelola Muslim Khasmir, masjid ini terbuka untuk semua kalangan. Khotbah Jumat disampaikan dalam bahasa Arab. Jabatan imam saat ini dipegang oleh Ali Manzar. Di saat penyelenggaraan shalat Jumat dan dua shalat hari raya, masjid ini penuh sesak oleh jamaah pria sampai ke atap dan areal sekitar masjid.
Sementara itu, Masjid Jami’ dibangun oleh Muslim dari India pada 1641-1674, kemudian direnovasi total oleh Putri Begum Hazrat Mahal pada 1857. Masjid Jami’ Nepal berada di sebelah selatan Masjid Kashmiri Taqiya, hanya terpisah beberapa blok bangunan.
Secara tradisi, masjid ini merupakan masjid Sunni, namun tetap terbuka untuk umum. Dalam penyelenggaraan ibadah, masjid ini juga menggunakan bahasa Arab. Imam masjid saat ini dijabat oleh Hammad Fareed.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.