REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Generasi Muslim telah lahir dan dibesarkan di Eropa dan bukan "imigran". Mereka dan mereka yang telah masuk Islam memiliki akar yang dalam di benua itu dengan banyak posisi berpengaruh. Dari menteri dan wali kota hingga ilmuwan, dokter, pengusaha, bintang olahraga, dan artis, Muslim Eropa dapat ditemukan di mana-mana.
Kolumnis di Middle East Monitor, Dr Essam Youssef, menulis artikel tentang pandangannya soal Muslim Eropa dan bagaimana Prancis memperlakukan mereka.
Selama berabad-abad, Eropa dan budaya Islam telah berinteraksi secara luas. Pengaruh dua arah melalui perjalanan, perdagangan, dan, tentu saja, Perang Salib. Sering dikatakan para sarjana bahwa pengetahuan kuno dilestarikan dan dibangun di atas Muslim Spanyol selama 800 tahun, ketika Eropa berada dalam apa yang disebut "Abad Kegelapan" yang kemudian memicu Renaisans Eropa.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.