Karena Goethe adalah putra dari keluarga kaya dan intelektual, dia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Dia menerima pelajaran privat dalam bahasa Yunani kuno, Latin, Ibrani, Prancis, Inggris, Italia, serta dalam teologi, ilmu alam, sejarah, geografi, matematika, lukisan, dan musik. Sebagai seorang anak, dia diperkenalkan dengan dongeng "Seribu Satu Malam" oleh ibu dan neneknya.
Meski tidak ahli, Goethe belajar hukum di universitas atas desakan ayahnya. Dia tidak menikmatinya tetapi lulus dari sekolah hukum dan berhak menjadi advokat. Lalu perkenalannya dengan penulis humanis terkenal, teolog dan filsuf Johann Gottfried Herder (1744-1803) selama tahun-tahun sekolahnya di Strasbourg adalah salah satu titik balik dalam hidupnya. Herder adalah salah satu peneliti yang memiliki pandangan positif tentang Islam. Dia juga menyarankan Goethe untuk membaca Alquran.
Dia menunjukkan bagaimana orang-orang Arab melindungi iman dan budaya mereka melalui bahasa ajaib Alquran dan maknanya yang dalam yang dikandungnya sebagai contoh baginya. Dia juga menyarankan, agar Jerman, yang mendominasi Eropa, memiliki buku klasik dalam bahasa mereka sendiri, karena bahasa Latin tidak akan mendominasi bahasa Jerman.
Untuk itu, Goethe selalu cermat mempersiapkan karyanya untuk berkontribusi pada bahasa Jerman. Memang, pada 1774, novel pertamanya, "Die Leiden des jungen Werthers" ("The Sorrows of Young Werther"), memiliki dampak yang luas. Mencerminkan perasaan, pikiran, dan psikologi masa muda. Buku ini memperoleh reputasi besar di seluruh dunia dan sejauh ini telah diterjemahkan ke dalam 64 bahasa.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.