"Alhamdulillah, dengan kesabaran, niat baik, dan pertolongan Tuhan, saya dapat meyakinkan mereka bahwa saya tidak menjadi teroris dan bahwa saya masih anggota yang baik dalam masyarakat Prancis kami," katanya.
Mualaf ini, kini bekerja dengan pemerintah Prancis. Meskipun ia tidak bisa memakai kerudungnya di tempat kerja, ia memakainya selama waktu luang.
Setelah dipromosikan beberapa kali, ia kini memiliki kantor sendiri di mana ia dapat beribadah. Sebelumnya, sulit baginya untuk menunaikan sholat lima waktu, dan berkali-kali ia harus menggantinya saat pulang kerja.
"Tetapi, saya mengalami bahwa Tuhan membuka pintu jika kita gigih dan memiliki niat yang benar," tambahnya.
Baca juga: Pria Asal Norwegia Mualaf Usai Tagar Boikot Prancis Menggema