Dia pun mempunyai dua teman yang merupakan pastor Katolik. Terkadang, kata dia, kompadre-nya yang bernama Rev. Fr. Benjie kerap berdialog dengannya tentang Islam. "Tentang bagaimana Islam menghormati Yesus (Nabi Isa) dan ibunya (Maryam)," ujarnya.
Menjadi seorang Katolik, kata dia, selalu memunculkan pertanyaan di benaknya tentang mengapa iman Gereja Katolik atau Gereja Kristen lainnya difokuskan kepada Yesus. Dia pun mempertanyakan mengapa ajaran Kristen bukan terfokus pada Yaweh yang diklaim sebagai sang pencipta.
"Kadang-kadang saya menanyakan hal ini kepada teman-teman saya di gereja, tetapi tidak ada jawaban dari mereka yang memuaskan saya. Sampai akhirnya saya berhenti bertanya karena mereka mengatakan kepada saya bahwa saya memiliki keraguan tentang Tuhan atau Yesus. Tapi tetap saja saya ragu," ungkapnya.
Suatu waktu, ia bertemu dengan mantan drummer dan mengobrol dengannya. Sang drummer itu pun mengatakan kepadanya bahwa dia masuk Islam. Sontak saja Vanni langsung menertawakannya dan mengatakan kepadanya dia memiliki iman yang buruk kepada Yesus.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.