Sahijab – Islam mewajibkan setiap umatnya untuk menuntut ilmu. Banyak hal yang istimewa diberikan kepada mereka yang menuntut ilmu.
Kewajiban menuntut ilmu disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya yang masyhur.
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah
Salah satu sabda Rasulullah soal menuntut ilmu adalah sebagai berikut, "Sungguh kiranya engkau melangkahkan kakinya di waktu pagi (maupun petang), kemudian mempelajari satu ayat dari kitab Allah (Al-Qur'an), maka pahalanya lebih baik daripada ibadah satu tahun."
Dalam hadist lain dinyatakan:
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya: "Barang siapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga sampai ia pulang kembali." (HR Turmudzi)
Baca juga: Biar Jadi Ibadah, Jangan Lupa Baca Doa Sebelum dan Sesudah Belajar
Mengapa menuntut ilmu itu sangat tinggi nilainya dilihat dari segi ibadah? Berikut penjelasan lain soal tingginya keutamaan menuntut ilmu.
Syaikh Ibnu Ruslan menyatakan: "Siapa saja yang beramal (melaksanakan amal ibadah) tanpa ilmu, maka segala amalnya akan ditolak, yakni tidak diterima.”
Hal tersebut terdapat dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 269. Melalui surat tersebut Allah SWT berfirman:
"Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)."
Melalui hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
Hadist tentang ilmu yang akan menjadi amal jariah sangat populer. Amal jariah akan menjadi penolong di alam kubur. Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata kepada Rasullullah shallallahu'alaihi wa sallam:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim )
Dalam Al Quran surat Al Mujadalah ayat 11, Allah SWT berfirman, " Allah meninggikan segala orang yang beriman dan segala orang yang diberikan ilmu dengan beberapa derajat."