"Saya terpaksa pergi ke restoran. Dan saya mencoba untuk tidak makan, tetapi CEO itu menatap saya selama setengah jam karena saya bersikeras untuk tidak datang ke jamuan makan malam perusahaan (untuk melihat apakah saya makan atau tidak). Akhirnya, saya membatalkan puasa setengah jam sebelum akhir puasa," ujar dia.
Sepulang dari jamuan makan malam dia menangis sepanjang jalan pulang. Setelah kejadian itu dia memutuskan untuk memberi tahu perusahaan tentang keislamannya.
"Saya tidak ingin lagi berbohong kepada orang lain karena kehidupan religius saya, dan saya ingin menjalani kehidupan religius yang lebih nyaman. Tentu saja, saya khawatir dan membutuhkan banyak keberanian sebelum berbicara,"ujar dia.
Dia yakin kepada Allah SWT dan akhirnya dia memutuskan untuk mengumumkan keislamannya. Dan dia merasa sangat nyaman setelah pengumuman itu. Bersyukur, CEOnya menerima keputusan Madina dan tidak bermasalah dengan hal itu.
Kesulitan lain di Korea adalah belum banyak Masjid, dan belum banyak guru yang bisa mengajar pelajaran Islam di Korea. Karena itu, Muslim Korea yang tidak pandai bahasa Inggris atau Arab haus untuk belajar. Madina tidak terkecuali.
Baca Juga: Diiringi Lantunan Dzikir Marhaban, Rosziana Mantap Jadi Mualaf
"Tapi sekarang saya beruntung belajar pendidikan Islam dan bahasa Arab di Korea Selatan dari Masjid terdekat. Di sana saya belajar dari istri dan anak imam Masjid. Saya beruntung Allah SWT membantu saya," ujar dia.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.