“Suatu ketika kami berada di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Yaitu mendo’akan keduanya, meminta ampunan untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya” (HR Abu Daud).
Begitulah perbedaan pandangan dari ulama-ulama besar soal peringatan Hari Ibu. Hal tersebut kembali kepada kita, apa tujuan kita merayakan Hari Ibu. Dan mari menyikapi perbedaan pandangan ini dengan dewasa.