Mereka kemudian memesan penerbangan terpisah sehingga terpaksa melewatkan acara mereka di San Francisco. Mohamed mengungkapkan ia merasakan kemarahan dan penilaian yang ditujukan kepadanya dari penumpang lain.
"Itu adalah hari yang menyedihkan dari awal hingga akhir," kata Mohamed.
Mereka mengatakan tidak berbicara tentang insiden tersebut pada saat itu karena mereka berharap Alaska Airlines akan menebus kesalahan. Di samping, mereka juga tidak ingin memperkeruh situasi setelah industri penerbangan mengalami kesulitan keuangan selama puncak pandemi virus corona.
Namun, dengan datangnya vaksin dan lebih banyak orang bepergian, para pria ini memutuskan mengumumkan kisah mereka kepada publik. Abobakkr dan Mohamed mengatakan, sulit membicarakan pengalaman mereka terbang dengan Alaska Airlines.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.