Sahijab – Ibu adalah manusia yang paling berharga buat anaknya. Kehilangan ibu seperti merasakan runtuhnya tiang di dalam rumah.
Lalu, apa rasanya ketika ibu ‘berpulang’ tapi tak banyak pelayat yang mengantar jasadnya ke peristirahatan terakhir? Sedih, sudah pasti. Tapi kesadaran bahwa kematian sang ibu juga bisa memberi dampak buruk pada yang lain membuat seorang perempuan bernama Eva Rahmi Salama tetap tegar.
Eva sadar, ibundanya berpulang karena terinfeksi virus Corona. Maka, ia memutuskan tak mengundang pelayat untuk mengantar sang ibu ke peristirahatan terakhirnya. Perempuan berhijab ini lalu menuangkan kesedihannya melalui tulisan. yang kemudian ia posting di akun instagramnya @evarahmisalama. Ibunda Eva menjadi salah satu dari 49 korban tewas akibat virus Corona ini.
Tulisan Eva menjadi viral, puluhan ribu tanda suka diberikan warganet untuk tulisan itu. Ribuan komen juga disampaikan.
Baca juga: Vaksin Corona Mulai di Uji Coba ke Manusia
Warganet menyampaikan duka cita, meminta Eva untuk tetap tegar, dan memuji langkah Eva dan adik-adiknya yang memilih untuk memakamkan ibundanya hanya bertiga saja dengan adik-adiknya. Hingga Selasa, 24 Maret 2020, cerita Eva tentang pemakaman ibunya telah mendapat 33.184 jempol.
Sahijab menyarikan kisah Eva untuk hijabers. Selamat menyimak.