REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Timothy Weeks adalah warga Australia. Ia mengaku pernah menjadi tahanan kelompok garis keras. Namun setelah itu ia malah tertarik pada ajaran Islam dan akhirnya memutuskan menjadi mualaf.
Setelah menjadi muslim, Weeks memutuskan mengganti namanya menjadi Omar Jibril. Kini, pria berusia 52 tahun ini lebih senang dipanggil Jibril. Ia meyakini, nama tersebut adalah nama yang akan selalu mengingatkannya pada malaikat Jibril, yang mengawasinya selama ia berada di dalam penjara saat disandera Taliban.
Dan kini, lama setelah bebas dari penyanderaan, ia memilih untuk tetap mendukung agar konflik puluhan tahun yang terjadi di Afghanistan bisa segera selesai. Weeks yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris itu pernah disandera Taliban dan hidup dalam kurungan selama tiga setengah tahun. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya itu dengan terbelenggu di ruangan kecil pengap tanpa jendela.
Weeks tak sendiri, di dalam sel tahanan. ia bersama seorang guru asal Amerika bernama Kevin King. Akhir tahun 2019, ia dan Keving King dibebaskan kelompok tersebut dengan syarat pertukaran tahanan. Kelompok Taliban meminta tiga komandan mereka yang berada dalam tahanan tentara Afghanistan untuk dibebaskan. Pertukaran tahanan itu pun akhirnya mengarah pada pembicaraan damai pertama antara pemerintahan Kabul dengan kelompok militan itu.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.