“Anda lihat bahwa permulaan pemerintahan Islam di sini sangat menghormati penduduk yang merupakan penduduk utama kota: Kristen, Yahudi, Samaria,” kata Cytryn-Silverman.
Kepala arkeolog Israel Antiquities Authority, Gideon Avni, mengatakan penemuan itu membantu menyelesaikan perdebatan ilmiah tentang kapan masjid mulai menstandarkan desainnya dengan menghadap ke arah Mekah. “Dalam temuan arkeologi, sangat jarang ditemukan masjid-masjid purba,” katanya yang tidak terlibat dalam penggalian.
Avni mengatakan bahwa untuk waktu yang lama, akademisi tidak yakin apa yang terjadi pada kota-kota di Levant dan Mesopotamia yang ditaklukkan oleh umat Islam pada awal abad ke-7.
“Pendapat sebelumnya mengatakan bahwa ada proses penaklukan, pengrusakan, dan kehancuran,” kata Avni menyatakan para arkeolog memahami bahwa ada proses yang cukup bertahap.
Sejak awal tahun lalu, pandemi virus corona menghentikan penggalian membuat rumput Galilea subur, tumbuhan dan gulma tumbuh di atas reruntuhan. Hebrew University dan mitranya, German Protestant Institute of Archaeology berencana untuk memulai kembali penggalian pada Februari.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.