Bukan tanpa alasam bagi Afruz berlari sejauh 313 Km untuk menggalang dana. Tapi ia pernah pergi ke tempat pengungsi Rohingya dan Burundi, dan menyaksikan betapa anak-anak dan janda berduka.
"Saya pernah ke tempat-tempat seperti Burundi dan kamp pengungsi di Rohyinga dan saya telah melihat anak-anak tanpa orang tua dan janda yang berduka sehingga saya terus maju," lanjutnya.
Afruz melakukan tantangan terbesarnya mulai awal bulan Ramadhan, dan akan berlari sejauh 15 km setiap hari sambil berpuasa. Dan sejauh ini dia telah melewati setengah dari tantangannya tersebut untuk mengumpulkan dana bagi badan amal Inggris, Global Relief Trust (GRT).
Saat ini di Northampton, Afruz telah mengumpulkan dana lebih dari Rp1 miliar dari yang ditargetkannya sebanyak Rp2 Miliar.
Afruz mengaku terinspirasi oleh upaya almarhum Sir Kapten Tom dan Dabirul Islam Choudhury, sehingga memutuskan untuk memulai tantangan besarnya guna mengumpulkan uang untuk GRT.
Rencananya ia akan mencapai garis finis di London pada 8 Mei mendatang.
"Saya telah dapat melibatkan banyak orang, saya telah berhasil mengajari orang-orang tentang Islam dan Ramadhan," tambahnya.