Pada suatu hari, Al-Imam Al-Hafizh Abdurohman bin Mahdi, seorang muhadits ternama di Basrah, mendengar kabar kedatangan Imam Syafi'i di Kota Baghdad tersebut, beliau segara menulis surat yang berisi meminta Imam Syafi'i untuk menulis sebuah tulisan yang menjelaskan bagaimana cara memahami Al-Quran dan Sunnah dengan benar, yang dimana dengan tulisan itu beliau dan ulama-ulama lainnya bisa mengambil manfaat.
Di sini Imam Syafi'i menulis Kitab Ar-Risalah, kitab pertama yang membahas tentang ushul fiqih secara khusus. Dengan Ushul fiqih ini para ulama dari kalangan salaf maupun kholaf memahami teks-teks Al-Quran maupun Hadits yang pada akhirnya pemahaman itu menjadi hukum atas dari suatu masalah.
Imam Al-Ghozali berkata: "Imam Syafi'i adalah orang yang paling banyak mengetahui tentang Ushul Fiqih". Imam Juwaini juga memuji beliau: "Belum ada seorang pun yang mengungguli Imam Syafi'i baik dalam penulisan ushul fiqih maupun dalam pengetahuan ushul fiqih."
Bahkan Imam Ahmad Bin Hanbal sempat berkata: "Kami belum mengetahui secara umum dan khusus sampai Imam Syafi'i datang kepada kami."
Ustaz Galih mengatakan, Imam Syafi'i adalah orang yang diakui dan paling unggul. Jadi, barang siapa yang ingin menjadi seorang faqih atau ingin memahami Al-Quran dan As-Sunnah dengan benar, hendaklah belajar ilmu ushul fiqih ini kepada alim yang terpercaya. Semoga Allah memuliakan Imam Syafi'i dan memberi kita kefahaman terhadap agama yang benar.
Demikian kisah Imam Syafi’i yang pernah bertemu dengan baginda Rasulullah SAW di dalam mimpi. Semoga bermanfaat!
Wallahu A'lam.