"Mereka mengatakan kepada saya, 'Datanglah ke masjid, Anda akan merasa disambut,'" kata Lopez, seorang sopir truk dan mantan petinju profesional dari North Bergen.
Dengan berpindah agama, Lopez dan putranya yang berusia 21 tahun bergabung dengan segmen populasi Latin yang berkembang, yang meninggalkan agama Kristen untuk Islam.
Menurut sebuah studi dari Journal of Race, Ethnicity, and Religion on Muslim Latinos in US, banyak orang Latin Amerika masuk Islam karena alasan yang sama. Mereka memiliki keinginan untuk memiliki pengalaman yang lebih langsung dan pribadi dengan Tuhan.
Faktanya, kebanyakan orang Latin Amerika yang masuk Islam adalah wanita asal Meksiko atau Puerto Rico. Komunitas Muslim Latin telah menemukan rumah di daerah perkotaan seperti New York City, Miami, Chicago, Los Angeles dan Houston.
Banyak kelompok Muslim Latin melihat Islam sebagai bagian dari warisan mereka. Pesannya adalah bahwa, "Kami tidak memilih untuk meninggalkan budaya Latin atau menerima marginalisasi. Kami memilih untuk merangkul sesuatu yang sudah ada," kata Harold Morales, profesor filsafat dan studi agama di Morgan State University di Baltimore, Maryland.
Baca Juga: Kisah Nur Arisa Maryam, Mualaf Asal Jepang yang Menginspirasi