Sahijab – Seringkali kita melihat atau menyaksikan fenomena perilaku yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat. Salah satunya adalah perilaku kikir dan riya. Perilaku tersebut pastinya mempunyai konsekuensi yang bisa merugikan diri sendiri. Selain itu, dalam agama Islam Allah SWT membenci perilaku tersebut. Lalu bagaimana cara menghindari sifat riya dan kikir? Berikut ini Sahijab sajikan!.
Kikir merupakan salah satu perilaku tercela dalam islam. Kikir ini nama lainnya adalah bakhil. Dalam berbagai ayat di Al-Quran, Allah SWT melarang hamba-Nya menjadi kikir sebab hanya mendatangkan kerugian bagi diri, menjauhkan pahala baik dan menjadi golongan orang yang hidupnya dipersulit Allah SWT.
Orang yang kikir diancam Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-Lail sebagai berikut: “Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, mereka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar, dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa," (QS. Al-Lail [92]: 8-11).
Dalam bahasa Arab, riya' berarti memperlihatkan atau memamerkan. Sedangkan secara istilah, riya' berarti memperlihatkan sesuatu kepada orang lain, baik barang maupun perbuatan, dengan tujuan agar orang lain dapat melihat dan memujinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang memperoleh sesuai apa yang ia niatkan”. (H.R.Bukhari Muslim)