Tradisi tahun baru Hijriah di Jawa biasanya disambut dengan meriahnya kembang api serta terompet seperti di tempat lainnya di Indonesia. Namun, tradisi tahun baru Islam yang sering disebut 1 Suro oleh masyarakat Jawa biasanya melakukan ritual yang berbeda dari tempat lain di Indonesia, seperti lek-lekan atau tidak tidur semalaman dan ritual tuguran atau renungan diri sambil berdoa.
Tradsi 1 Suro juga disambut meriah oleh penganut aliran kepercayaan Kejawen dengan tirakatan atau selamatan tahun baru Islam. Pada bulan Suro ini, masyarakat Jawa mempercayai bahwa sebagai ciptaan tuhan, manusia harus selalu ingat tempatnya dan siapa dirinya dan menjauhi diri dari godaan yang bersifat menyesatkan.
Kirab Kebo Bule adalah salah satu tradisi masyarakat yang berasal dari Kraton Surakarta untuk menyambut tahun baru Hijriah. Sekelompok kebo atau kerbau yang dipercaya keramat ini akan dibawa keliling kota. Konon katanya, leluhur kebo bule ini merupakan hewan klangenan atau kesayangan Paku Buwono II.
Baca Juga: Muslim Cinta Yesus, Mendorong Wanita Kristen Ini Jadi Mualaf
Hal yang unik sekaligus menarik yaitu masyarakat Solo menanti-nantikan acara ini untuk menyentuh dan berebut mengambil kotorannya yang dipercaya dapat membawa berkah.