Wang Yi menyebutkan, politisi Barat memilih untuk percaya kebohongan tentang apa yang terjadi di Xinjiang. Bahkan dirinya menyebutkan, negaranya membuka diri bagi siapa saja yang ingin menyaksikan kamp Uighur.
"Apa yang disebut 'genosida' di Xinjiang sangat tidak masuk akal. Itu adalah rumor dengan motif tersembunyi dan kebohongan total," kata Wang Yi, Menteri Luar Negeri China.
Baca Juga: Pertama Kali, Kota di Amerika Serikat Ini Sepenuhnya Dipimpim Muslim
Wang Yi justru merujuk catatan hak asasi manusia ketika disinggung mengenai genosida terhadap Uighur. Dirinya menyebutkan bahwa kasus-kasus genosida yang pernah terjadi bukanlah di negaranya.
"Ketika berbicara tentang 'genosida', kebanyakan orang berpikir tentang penduduk asli Amerika Utara di abad ke-16, budak Afrika di abad ke-19, Yahudi di abad ke-20, dan penduduk asli Australia yang masih bertempur hingga hari ini," kata Wang Yi.
Di sisi lain, Wang Yi meminta AS untuk menghapus pembatasan yang tidak masuk akal bagi China. Tujuannya untuk meningkatkan kerja sama antar negara.
"Diharapkan Amerika Serikat dan China akan bertemu satu sama lain dan mencabut berbagai pembatasan tidak masuk akal yang diberlakukan pada kerja sama China-AS hingga saat ini secepat mungkin. Kami tidak ingin menciptakan hambatan baru secara artifisial," kata Wang Yi .