Sahijab – Beberapa waktu lalu, seorang Menteri muslimah pertama di Inggris yaitu Ghani telah dikabarkan dipecat karena agama yang dianutnya yaitu Islam. Dirinya merupakan salah satu anggota parlemen dari pemerintahan Konservatif yang dipimpin PM Boris Johnson tersebut menyebutkan perlakuan yang dialaminya dalam wawancara di media setempat.
Menurut Ghani, dia diberhentikan dari posisi wakil menteri perhubungan pada Februari 2020 lalu. Dalam wawancara tersebut, dia mengeatakan telah diberi tahu oleh otoritas penegak disiplin di parlemen bahwa agama yang dianut yaitu agama islam dianggap menjadi masalah.
Baca Juga: Arab Saudi Melancarkan Serangan Udara, 70 Orang Meninggal Dunia
"Saya diberitahu pada saat pertemuan reshuffle di Downing Street bahwa status 'Muslim' diangkat sebagai 'isu'. Dan status 'Menteri Wanita Muslim' saya membuat rekan-rekan tidak nyaman," kata Ghani, yang dikenal sebagai Menteri Muslimah pertama Inggris.
Hal tersebut membuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memerintahkan untuk melakukan penyelidikan atas tuduhan mantan wakil menteri Muslim yang mengaku dia dipecat dari pemerintahan Johnson karena keyakinan agamanya. Pernyataan ini disampaikan juru bicara kantor PM Boris Johnson pada beberapa waktu lalu.
Hal ini juga membuat kontroversi lain di Downing Street, ketika Johnson menunggu hasil penyelidikan yang berbeda terhadap “partai” yang diselenggarakan oleh karyawannya pada tahun 2020 dan 2021.
“Perdana Menteri telah menginstruksikan Kantor Kabinet untuk meluncurkan penyelidikan atas tuduhan yang dibuat oleh Nona Nusrat,” kata juru bicara Boris Johnson.