Sahijab – Amerika Serika kini menjadi negara dengan kasus infeksi dan angka kematian yang paling tinggi akibat Covid-19. Angkanya bahkan jauh melampaui Italia yang sempat menjadi negara dengan angka kematian tertinggi.
Dikutip dari worldometers.info, hingga Senin, 13 April 2020, jumlah warga AS yang terinfeksi virus Corona telah mencapai 560.433 kasus. Sedangkan mereka yang meninggal dunia berjumlah 22.115 kasus. Sementara jumlah yang berhasil sembuh berjumlah 32.634 kasus.
Negara Spanyol kini berada persis di bawah Amerika Serikat. Jumlah warga Spanyol yang terinfeksi mencapai 166.831 kasus, dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 17.209 kasus. Sedangkan jumlah yang berhasil sembuh sebanyak 62.391 kasus. Angka kematian di Spanyol masih berada di bawah Italia yang angka kematiannya telah mencapai 19.899 jiwa.
Baca juga: Ngeri, AS Catat Dua Ribu Kematian dalam Sehari Akibat Corona
Italia, yang sempat menjadi negara dengan korban infeksi tertinggi dan jumlah korban jiwa terbanyak kini mulai mereda. Jumlah warga Italia yang terinfeksi berjumlah 156.363 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 19.899 kasus, dan 34.211 berhasil sembuh. Tak tercatat ada penambahan kasus baru di negara tersebut.
Selain Amerika, Italia dan Spanyol, kini Prancis juga menjadi negara dengan angka infeksi yang terus meningkat. Jumlah warga Prancis yang terinfeksi virus Corona telah mencapai 132,591 kasus, dengan angka kematian mencapai 14,393 kasus. Negara lain dengan kasus infeksi virus Corona yang telah menembus lebih dari 100 ribu penduduk adalah Jerman. Negara maju ini mencatat warga positif Corona berjumlah 127,854 kasus. Tapi tingkat kematian di Jerman jauh lebih rendah, yaitu 3.022 kasus.
Baca juga: Demi Kemanusiaan, Dokter Asal Saudi Pilih Tetap Bertahan di Italia
Secara total, virus Corona telah menginfeksi 1.853.155 warga dunia, dengan jumlah yang meninggal dunia mencapai 114,247 jiwa. Lima negara dengan kasus infeksi tertinggi adalah negara maju, yaitu Amerika, Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman. Sementara negara Asia dan Afrika, jumlah warganya yang terinfeksi virus Corona tak sebanyak di lima negara maju tersebut.