Sejauh yang saya dapat kumpulkan, Islam mengajarkan kedamaian, kebaikan, nilai-nilai keluarga yang kuat dan hubungan spiritual yang mendalam dengan Tuhan.
Banyak kesalahpahaman saya hancur berkeping-keping; Allah bukanlah dewa bulan, Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bukanlah seorang raja perang yang haus darah, dan Muslim tidak ingin membunuh saya karena saya adalah seorang kafir.
Ketika saya menemukan bahwa Islam tidak memandang Yesus sebagai Anak Tuhan, saya harus mengakui bahwa saya tersinggung.
Buku-buku itu dikembalikan ke raknya dan, sejauh yang saya ketahui, saya tahu semua yang ingin saya ketahui. Namun pikiran itu menggangguku. Saya harus kembali untuk melihat bagaimana mereka sampai pada kesimpulan ini, pasti seluruh sistem kepercayaan saya pada Tuhan tidak mungkin salah?
Yesus tidak pernah mengatakan bahwa dia adalah Tuhan. Dia tidak pernah meminta siapa pun untuk menyembahnya. Dan dia menjelaskan bahwa apa pun yang bisa dia lakukan adalah dengan izin Tuhan.
Pikiran meledak. Pada titik inilah saya tahu bahwa saya harus berbicara dengan seseorang tentang Islam, untuk mengajukan pertanyaan dan untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang Muslim.