"Karena kopi itu dulu minuman favorit orang-orang ahl dzikir," tambahnya.
Habib menjelaskan, bahwa wali besar sebelum berdzikir akan meminum kopi sehingga kuat untuk tilawah Quran sampai Shubuh. Sehingga mereka akan tetap terjaga di malam hari untuk beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.
"Itu dulu, makanya, ketika orang mengaduk kopi jin-nya paham: itu mau dzikir, kabur dul," seloroh Habib.
Sementara saat ini, orang-orang yang meminum kopi belum tentu untuk memulai dzikir. Sehingga pengertiannya tentu akan berbeda akan manfaat aroma kopi dulu dan hari ini.
"Ngaduk kopi untuk apa? Main kartu. Langsung ditubruk (jin)," candanya.
Jadi, kopi sendiri bisa jadi manfaat besar jika memang diniatkan untuk membantu kita dalam beribadah kepada Allah, terutama di malam hari. Di mana kita bisa 'menunda' rasa kantuk dan lebih fokus dalam beribadah.