Ia pun menetap di Arab Saudi selama 10 tahun dan tinggal di apartemen yang dekat dengan tempat imam di masjid yang ia kunjungi di Arab Saudi. Samuel juga mengatakan bahwa kisah mualaf yang dialaminya ini hanya Allah saja lah yang bisa menuliskannya.
"Hanya Tuhan yang bisa menuliskan kisah ini dan saya sangat senang dan bangga menjadi Muslim. Bisa sholat kepada Allah 5 kali sehari dan punya sahabat yang mencintai dan peduli pada saya di sini di Arab Saudi," tuturnya.
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id dengan judul: Kisah Mualaf Pria Amerika Tukang Koreksi Terjemahan Al-Quran