"Kami sangat butuh bantuan Pemprov Sulsel, untuk segera mengkaji proposal kami untuk diusulkan ke Menkes. Dengan pertimbangan melihat kondisi saat ini, sehingga untuk memutus dengan cepat mata rantai penyebaran Covid-19 maka harus dilakukan PSBB," terangnya.
Adnan menyebutkan, tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, yang menjadi epicentrum penyebaran Covid-19, yakni Makassar, Gowa dan Maros, sehingga untuk memutus mata rantai penularan, perlu diperketat di tiga wilayah itu. Apalagi, data menunjukkan bahwa Sulsel saat ini berada di urutan keempat Indonesia dengan tingkat penyebaran terbesar mengalahkan Jawa Tengah, sehingga butuh intervensi yang kuat.
Ia menganggap, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros, ikut menjadi daerah dengan epicentrum penyebaran, karena menjadi penyangga Ibu Kota Makassar. Misalnya, banyak warga Kabupaten Gowa dan Maros, bekerja di Makassar. Begitu pun sebaliknya, banyak orang Makassar berkerja di Kabupaten Gowa dan Maros.
"Di wilayah kami, saja ada 45 persen warga kami bekerja di Makassar. Begitupun data pada pasien yang terpapar Covid-19 di Gowa, sekitar 80 persen dari total yang ada adalah mereka yang aktivitasnya di Makassar," terangnya.
Olehnya, kata Adnan, alangkah baiknya jika Gowa dan Maros, ikut menerapkan PSBB bersamaaan dengan Kota Makassar. Paling tidak di kecamatan-kecamatan yang berbatasan langsung, agar bisa menekan arus keluar masuk. "Kita butuh kerja sama yang kuat dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini yang semakin hari semakin meluas," ujarnya.
Baca juga: Kelamaan #Dirumahaja, Tantri Kotak Punya Profesi Baru?