“Saat TVRI menyediakan tayangan edukasi untuk siswa, saya sedikit lega. Kemudian dengan penuh semangat, saya menjelaskan pada siswa dan orang tuanya untuk mengikuti pelajaran di TVRI itu. Ini akan membantu, pikir saya. Tapi, lagi-lagi saya harus menelan ludah. 3 dari 5 siswa saya tidak punya Televisi di rumahnya. Dan saya tidak melanjutkan kampanye nonton TV pada siswa yang lain. Biarlah,” tutur Avan Fathurrahman.
Mengenai foto-foto yang dibagikannya ke dalam jejaring sosial media Facebook, memang sengaja diambil untuk dijadikannya bukti laporan pertanggung jawaban kepada pihak sekolah. Bukan sekedar foto pencitraan seorang guru yang rela berjuang ditengah pandemi corona saat seperti ini.
Di akhir ceritanya. Avan Fathurrahman memang mengaku belum menjadi guru baik, yang harus melanggar imbauan Pemerintah soal bekerja dari rumah. Namun bukan berarti dirinya tidak takut akan virus corona, melainkan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru sejati harus dikerjakannya walau dengan cara yang dilakukkannya mulai sejak diberlakukannya bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.
Baca juga: Selama Wabah Corona, Ratusan Hoax Bertebaran
Sementara doa dan harapan untuk diri dan para muridnya agar tidak terkena penyakit yang disebabkan COVID-19, juga tidak lupa diucapkan oleh Avan Fathurrahman di akhir kisah yang dibagikannya tersebut.
“Oh iya. Awalnya saya tidak foto-foto setiap ke rumah siswa. Tapi, kemudian pengawas sekolah meminta pertanggungjawaban. Guru harus membuat laporan bekerja dari rumah. Disertai foto tugas siswa. Nah... Ini... Jadi saya harus banyak-banyak foto. Foto diri, foto dengan siswa, foto hasil pekerjaan siswa, juga foto pencitraan yang lain ????,” ujarnya menambahkan.