Seperti diketahui, umat Muslim melaksanakan shalat lima waktu dan sebisa mungkin tanpa gangguan.
Video tersebut memicu kemarahan di media sosial dan telah dilihat lebih dari 3 juta kali.
Sebagai tanggapan, sekolah mengeluarkan pernyataan, mengatakan: “Sebelumnya hari ini, video TikTok yang sangat meresahkan dibagikan kepada tim kepemimpinan kami. Video tersebut memperlihatkan seorang guru menginterupsi murid-muridnya saat shalat. Setelah menerima video tersebut, kepemimpinan organisasi dan sekolah mulai menyelidiki situasi tersebut.”
Sekolah tersebut kemudian mencatat bahwa mereka “tidak mentolerir perilaku diskriminatif.”
"Meskipun kami tidak membahas masalah personel, kami dapat berbagi kepada Anda bahwa guru yang bersangkutan sudah tidak lagi menjadi anggota staf Akademi Franklin,” lanjut pernyataan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada para orang tua karena telah bermitra dengan kami dan mempercayakan kami dengan anak-anak mereka dan pendidikan mereka. Melalui komunikasi berkelanjutan yang kami bina sebagai sebuah tim, sekolah kami hanya bisa menjadi lebih kuat.” tutup pernyataan tersebut.