Sahijab Update – Puasa Ramadan adalah sesuatu hal yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Seseorang boleh meninggalkan puasa hanya jika ada uzur yang dibenarkan oleh syarak. Para ulama mazhab sepakat bahwa umat Islam wajib puasa adalah mereka yang mukallaf.
Orang yang termasuk mukallaf sendiri adalah ornag yang sudah baligh dan berakal. Para ulama mazhab sepakat, orang gila tidak wajib puasa dan jika puasa maka puasanya tidak sah. Sedangkan anak kecil tak diwajibkan, tapi jika mengerjakannya maka puasanya sah dan dengan syarat mumayiz.
Selain itu, puasa Ramadan juga wajib untuk orang yang mampu melakukannya dan tidak terhalang haid atau nifas untuk perempuan. Dalil kewajiban berpuasa ini bersandar dalam firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 183.
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Dikatakan dalam buku Hadis Tarbawi karya Bukhari Umar, orang yang tak memiliki uzur atau sesuatu yang menghalanginya untuk tidak berpuasa seperti sakit, bepergian, hamil dan menyusui, serta lanjut usia, maka tidak boleh meninggalkan puasa.
Sebab, sangat besar dosa untuk orang yang sengaja meninggalkan puasa tanpa uzur. Rasulullah SAW mengancam orang-orang itu dengan ancaman berat, yaitu tidak bisa mengganti satu hari puasa yang ditinggalkan meski berusaha membayarnya seumur hidup.