"Banyak orang bertanya ingin melihat bagaimana saya menggunakan mesin jahit, jadi saya akan menunjukkan kepada Anda metode saya sendiri ketika menjahit dengan kaki saya. Saya merasa sangat termotivasi untuk menjahit APD untuk para frontliner kami," tulisnya dalam keterangan.
Dia kemudian mengucapkan terima kasih kepada para tim medis yang mempertaruhkan nyawa mereka, dan mengorbankan segalanya untuk membantu orang lain.
Baca Juga: Atasi Kelangkaan, Penyandang Disabilitas Produksi Masker
Shaari berhasil menginspirasi banyak orang dengan membuktikan bahwa jika dia bisa begitu produktif meskipun memiliki keterbatasan. Maka tidak ada alasan untuk tidak membantu orang lain, selama masa pendemi seperti saat ini.
Wanita berhijab adalah bagian dari kelompok sukarelawan di Teluk Intan Community College, yang telah bersatu untuk membuat APD yang nantinya akan disumbangkan ke rumah sakit. Selain membuat alat pelindung, ia juga bisa membuat pakaian sehari-hari untuk dirinya sendiri.