Jumlah kasus Coronavirus Disease atau COVID-19 di Jawa Timur bertambah 17 pada Minggu 26 April 2020. Kini, total kasus di ujung timur Pulau Jawa itu sebanyak 785. Dari jumlah itu, sebanyak 557 pasien masih dirawat. Sisanya, 140 sembuh dan 88 pasien meninggal dunia.
Ke-17 kasus baru itu tersebar di sebelas kabupaten/kota. Rinciannya, empat kasus masing-masing di Kabupaten Lumajang dan Kediri; dua kasus di Kabupaten Tulungagung; dan satu kasus masing-masing di Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Trenggalek, Lamongan, Kota Malang, dan Pacitan.
Sementara itu, di tiga daerah yang mulai Selasa mendatang, 28 April 2020, akan melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik, pada Minggu ini tidak ditemukan kasus baru alias nihil. Kendati begitu, jumlah kasus di Surabaya, tetap tertinggi se-Jatim, yaitu 368 kasus.
Terdapat dua pasien positif yang meninggal dunia pada Minggu, satu dari Kabupaten Lumajang dan satu dari Sidoarjo. Totalnya, kini 88 orang atau setara 11,21 persen. Agak melegakan terdapat dua pasien sembuh baru, semuanya dari Surabaya. "Pasien sembuh 17,3 persen, (total sembuh) 140 orang," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Sementara itu, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim, jumlah totalnya 2.681 pasien. Yang masih diawasi 1.383 pasien. Selanjutnya sebanyak 18.350 berstatus orang dalam pemantauan (ODP), tetapi yang masih dipantau 5.908 orang.
Di bagian lain, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jatim bersama pimpinan dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik melakukan pertemuan di Grahadi pada Minggu sore, menyosialisasikan PSBB yang akan diterapkan mulai 28 April 2020 nanti.