Megawati Hangestri murka ke netizen usai kritik performanya di Proliga 2025. Simak 5 fakta mengejutkan di balik kontroversi ini.
Sahijab – Atlet voli kebanggaan Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, kembali menjadi sorotan publik setelah melontarkan kemarahan kepada netizen yang mengkritik performanya di media sosial. Insiden ini memicu perdebatan luas dan menyoroti tekanan yang dihadapi atlet profesional. Berikut lima fakta mengejutkan di balik kontroversi ini:
Megawati gagal membawa Gresik Petrokimia melaju ke grand final Proliga 2025, sehingga mendapat kritikan dari warganet. Tidak tinggal diam, Mega memberikan respons tegas lewat media sosial. Ia menyebut sebagian komentar negatif sebagai kritik tanpa dasar dan menyebut akun-akun tersebut “enggak punya otak”. Ungkapan ini langsung memicu perdebatan luas di dunia maya.
Meski mendapat kritik, faktanya Megawati menunjukkan performa luar biasa sepanjang musim bersama Red Sparks di Liga Voli Korea Selatan. Ia menjadi salah satu pemain asing andalan tim, dengan kontribusi signifikan dalam membawa klubnya masuk ke babak playoff. Statistik dan penghargaan individu yang diraihnya membuktikan bahwa kritik warganet tidak selalu selaras dengan kenyataan di lapangan.
Sebagai atlet yang membawa nama bangsa di kancah internasional, Megawati menghadapi tekanan luar biasa, baik dari klub, media, maupun publik Indonesia. Kritikan tajam tanpa dukungan konstruktif bisa berdampak pada kesehatan mental atlet. Respons Megawati bisa dilihat sebagai bentuk pelampiasan frustrasi terhadap tekanan yang terus menerus ia hadapi.
Sebelum berkarier di Korea Selatan, Megawati telah menorehkan prestasi di sejumlah liga Asia seperti Thailand dan Vietnam. Ia dikenal sebagai atlet yang gigih dan konsisten dalam meningkatkan kemampuannya. Kepindahannya ke liga Korea Selatan adalah bukti keseriusannya dalam mengembangkan karier di level tertinggi.
Meski mendapat kritik dari sebagian netizen, banyak juga yang memberikan dukungan kepada Megawati. Sejumlah rekan sesama atlet dan warganet membela Megawati, menyebut bahwa kritik seharusnya disampaikan secara bijak dan membangun, bukan menghujat. Tagar #SupportMegawati sempat ramai diperbincangkan sebagai bentuk solidaritas terhadap atlet voli ini.