Leslie Beck, seorang CFP di New Jersey, menekankan pentingnya uang tunai ketika teknologi gagal. Dia menyarankan untuk menyimpan setidaknya Rp 500 ribu di dompet Anda untuk situasi darurat. "Cara yang baik untuk memeriksa diri adalah, jika saya kehilangan ponsel dan perlu naik taksi pulang, apakah saya akan diasuransikan? Itulah 'titik panik' saya," katanya.
Selain itu, ahli keuangan juga menyarankan untuk tidak membawa uang tunai dalam jumlah besar. Tipiwa Walker, seorang CFP yang berkantor di California, mengingatkan bahwa membawa uang tunai dalam jumlah besar membuat Anda lebih rentan kehilangan dana tersebut. "Tidak seperti kartu, uang tunai tidak memiliki perlindungan seperti yang dimiliki kartu kredit," katanya.
Meskipun dompet digital sangat praktis dan aman, menyimpan sejumlah uang tunai di dompet tetap direkomendasikan oleh ahli keuangan. Jumlah idealnya berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung pada rutinitas dan kebutuhan Anda. Pastikan uang tunai ini hanya digunakan untuk situasi darurat dan tidak membawa lebih dari yang diperlukan untuk menghindari risiko kehilangan atau pencurian.