Ide cerita "Way Back Home" terinspirasi dari suku Dayak di Kalimantan Timur, sebuah wilayah yang jarang disorot dalam industri film Indonesia. Imelda Budiman menjelaskan bahwa cerita ini menggambarkan hubungan keluarga yang mendalam dan bagaimana melepaskan kepahitan masa lalu untuk masa depan yang lebih baik.
Syuting "Way Back Home" dilakukan di Penajam, Kalimantan Timur, di daerah nol KM IKN. Saat itu, infrastruktur masih sangat terbatas, dan tim produksi harus naik perahu selama 12 jam untuk mencapai kawasan Mahakam Ulu. Kondisi ini membuat proses syuting menjadi tantangan tersendiri.
Proses syuting "Way Back Home" berlangsung selama bulan Ramadan, di mana kebutuhan pokok seperti air bersih sangat sulit didapatkan. Imelda Budiman dan tim produksi harus beradaptasi dengan kondisi yang sulit namun tetap fokus pada kualitas hasil akhir film.