Makna lagu "Paint It Black" dari The Rolling Stones menggugah dengan 10 fakta tersembunyi di balik hit rock ikonik ini. Simak detailnya!
Lagu "Paint It Black" dari The Rolling Stones merupakan salah satu karya paling ikonik dalam sejarah musik rock. Dikeluarkan pada tahun 1966, lagu ini menggambarkan rasa kehilangan dan depresi mendalam melalui lirik yang kuat dan melodramatis.
Lirik lagu ini sarat akan makna kehilangan, khususnya tentang kematian seseorang yang dicintai. Misalnya, kalimat "I see a line of cars and they’re all painted black" menggambarkan iring-iringan mobil jenazah dan limusin yang mengiringi upacara pemakaman. Sementara "With flowers and my love both never to come back" menandakan bunga di pemakaman dan cinta yang telah hilang selamanya.
Awalnya, "Paint It Black" direncanakan sebagai lagu soul yang lebih lambat. Namun, saat sesi rekaman, Bill Wyman bermain dengan organ, menciptakan irama yang terinspirasi dari musik pernikahan Yahudi. Co-manager Eric Easton dan drummer Charlie Watts kemudian menambahkan pola drum cepat yang terinspirasi dari musik dansa Timur Tengah. Hasilnya adalah perpaduan irama ceria yang kontras dengan liriknya yang gelap.
Brian Jones berperan penting dalam aransemen lagu ini dengan permainan sitarnya. Sitar ini terinspirasi dari penggunaan sitar oleh The Beatles dalam lagu "Norwegian Wood." Meskipun kontribusinya signifikan, Jones tidak tercatat sebagai penulis resmi lagu ini. Ia dipecat dari band pada 1969 karena masalah pribadi dan kecanduan narkoba, dan meninggal dunia kurang dari sebulan kemudian.
Lagu ini telah menjadi soundtrack dalam berbagai media, termasuk serial TV "Tour of Duty" yang mengisahkan Perang Vietnam, dan film "Full Metal Jacket" karya Stanley Kubrick. Di samping itu, "Paint It Black" juga telah di-cover oleh banyak musisi lintas genre, seperti U2, Deep Purple, dan Ciara.
Versi cover lagu ini terus berkembang, dengan Ciara membawakannya dengan sentuhan R&B untuk film "The Last Witch Hunter" pada 2015. Selain itu, lagu ini juga digunakan dalam berbagai iklan komersial, termasuk iklan Ford pada 2018 yang menampilkan Bryan Cranston, serta iklan Pepsi Zero Sugar yang diiringi versi baru oleh Missy Elliott dan H.E.R. pada Super Bowl 2020.
Meskipun liriknya suram, "Paint It Black" memiliki irama yang enerjik, menciptakan kontras yang unik. Menurut Mick Jagger, lagu ini mencerminkan masa-masa ketika banyak orang menggunakan acid, dan penggunaan sitar menjadi awal mula musik psychedelic yang suram. Lagu ini mengingatkan kita bahwa di balik musik yang sederhana, selalu ada lapisan emosi mendalam yang menjadikannya abadi dalam sejarah musik.
Makna lagu "Paint It Black" tidak hanya terletak pada liriknya yang menggugah, tetapi juga pada proses pembuatannya dan dampaknya yang luas dalam industri musik. Lagu ini tetap menjadi simbol keputusasaan yang gelap, namun justru menghidupkan ironi: irama yang enerjik mengiringi lirik yang suram.