Stevan Pasaribu meluncurkan 5 lagu baru dalam mini album Acoustic Live Version, menggandeng Hanin Dhiya, David Noah, Shanna Shannon, dan Shakira Jasmine.
Stevan Pasaribu, penyanyi dan pencipta lagu berbakat asal Indonesia, kembali mengejutkan dunia musik dengan merilis mini album terbarunya, Acoustic Live Version. Album ini menawarkan nuansa musik akustik yang lebih intim dan emosional, dengan lima lagu baru yang menggandeng beberapa musisi ternama Tanah Air.
Dalam mini album ini, Stevan Pasaribu bekerja sama dengan beberapa musisi berbakat, termasuk Hanin Dhiya, David Noah, Shanna Shannon, dan Shakira Jasmine. Kolaborasi ini tidak hanya menambah kekayaan musikalitas album, tetapi juga membawa chemistry kuat dalam setiap lagu.
Tiga lagu utama yang menjadi andalan dalam album ini adalah "Iya Lagi", "Cinta dan Luka", dan "Selalu Untuk Selamanya". Ketiga lagu ini merupakan hasil kolaborasi emosional Stevan Pasaribu dengan Hanin Dhiya. Selain itu, lagu "Haunting" dirilis dalam format duet bersama Shanna Shannon, sementara "Belum Siap Kehilangan" hadir dalam dua versi akustik berbeda, yaitu duet bersama Shakira Jasmine dan kolaborasi dengan David Noah.
Stevan Pasaribu menjelaskan bahwa mini album ini memperlihatkan sisi jujur dan emosional dari lagu-lagu hit miliknya yang dikemas dalam format akustik live. "Mini album ini terasa lebih dekat dan menyentuh hati, karena kami mencoba menyampaikan setiap kisah cinta dan kehilangan dengan pendekatan yang lebih jujur dan minim polesan," ungkap Stevan Pasaribu.
Peluncuran mini album Acoustic Live Version disertai dengan video musik untuk tiga lagu andalan, yaitu "Iya Lagi", "Cinta dan Luka", dan "Selalu Untuk Selamanya". Video-video tersebut sudah tayang pada hari yang sama dengan tanggal perilisan album, 18 Juni 2025. Stevan Pasaribu juga menghadirkan video musik untuk lagu "Haunting" dan "Belum Siap Kehilangan" dalam format akustik.
Stevan Pasaribu dikenal dengan karya-karya bertema cinta dan kehilangan yang relatable bagi banyak orang. Lewat mini album Acoustic Live Version, ia kembali menegaskan bahwa musik bukan hanya soal kesempurnaan teknis, tapi juga tentang kejujuran dalam menyampaikan rasa. "Saya ingin mengajak para pendengar menyelami kembali kisah-kisah cinta, kehilangan, dan harapan dengan pendekatan yang lebih jujur dan minim polesan," tutup Stevan Pasaribu.