Sahijab – Hingga 4.901 orang di Jakarta, telah dikonfirmasi positif dijangkiti virus Corona atau COVID-19 per akhir pekan ini, Jumat 8 Mei 2020.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, Widyastuti, dari jumlah itu, DKI, mencatat ada 763 orang yang sudah sembuh.
"Sebanyak 763 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 4.901 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 431 orang," ujar Widyastuti di Balai Kota DKI.
Baca juga: Update Corona di Indonesia 8 Mei: Positif 13.112, Sembuh 2.494
Dibanding hari sebelumny, Kamis 7 Mei 2020, terjadi peningkatan jumlah kasus positif sebanyak 126 kasus, peningkatan jumlah orang yang sembuh sebanyak 45 orang, dan peningkatan jumlah orang yang meninggal dunia sebanyak satu orang.
Pada Kamis kemarin, tercatat jumlah kasus positif adalah 4.775, jumlah orang sembuh adalah 718, dan jumlah orang yang meninggal dunia yaitu 430 orang.
Widyastuti menyampaikan, hingga Jumat, tercatat juga ada 2.281 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit dan 1.426 orang melakukan isolasi mandiri di rumah. Selain itu, DKI, mencatat ada 1.676 orang tanpa gejala (OTG), 7.733 orang dalam pemantauan (ODP), dan 6.331 pasien dalam pengawasan (PDP).
"ODP berjumlah 7.733 orang, di mana 7.491 sudah selesai dipantau dan 242 masih dipantau. Sedangkan PDP sebanyak 6.331 orang, di mana 5.266 sudah pulang dari perawatan dan 1.065 masih dirawat," ujar Widyastuti.
Widyastuti juga mengemukakan, DKI, sudah melakukan rapid test atau uji cepat untuk mengonfirmasi keberadaan virus terhadap 83.193 orang di enam wilayah administrasi Jakarta. Dari jumlah itu, empat persen atau 3.176 orang dinyatakan reaktif dan mengikuti tes lanjutan untuk semakin mengonfirmasi keberadaan virus.
"Rapid test masih terus berlangsung di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan PPKP (Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai)," ujar Widyastuti.
Pemerintah Provinsi Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyampaikan perkembangan penanganan Corona Virus Disease (COVID-19). Untuk mereka yang postiif virus Corona pada Jumat 8 Mei 2020, terdapat penambahan sebanyak 13 orang yang terdiri dari tujuh orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan enam orang terjangkit karena transmisi lokal.
“Jumlah kumulatif pasien positif Corona, sebanyak 300 orang,” papar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Jumat.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan kabar gembira, di mana terdapat penambahan pasien yang sembuh sebanyak 12 orang. “Mereka terdiri dari lima orang PMI dan tujuh orang non-PMI. Secara kumulatif jumlah pasien yang telah sembuh sebanyak 195 orang,” ujarnya.
Sedangkan untuk pasen positif yang masih dalam perawatan atau kasus aktif sebanyak 101 orang yang berada di 10 rumah sakit dan di dua tempat karantina yang dikelola Pemprov Bali, yakni Bapelkesmas dan BPK Pering.
Dari data itu, Dewa Made Indra menerangkan, jumlah angka positif di Bali, sebagian besar masih didominasi oleh imported case. Sedangkan untuk transmisi lokal, sejumlah 114 orang. Hal ini, berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing, dan lainnya.
“Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal, maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,” imbaunya.
Di sisi lain, mengingat transmisi lokal COVID-19 memperlihatkan kecenderungan meningkat dalam beberapa hari terakhir, maka diminta kepada seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin kita semua dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19, yakni selalu menggunakan masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Selain itu, juga menjaga jarak, menghindari keramaian, melaksanakan etika batuk/bersin, melakukan penyemprotan disinfektan pada tempat yang tepat, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. “Semakin kita disiplin dalam pelaksanaan pencegahan ini, maka transmisi lokal penyebaran COVID-19 pasti bisa kita hentikan,” katanya.
Berdasarkan data hasil pantauan Covid-19 di Sulawesi Selatan, hingga Jumat malam, 8 Mei 2020, disebutkan sebanyak 256 orang telah sembuh, 405 masih dirawat, dan 47 meninggal.
Pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah sembuh 735, yang masih dirawat 231, dan 101 meninggal. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP), yakni 840 masih proses pemantauan dan 3.455 sudah selesai pemantauan.
Sementara itu, bantuan dari Presiden Joko Widodo berupa sembako sebanyak 10 ribu paket untuk warga Kota Makassar yang terdampak wabah Covid-19, telah tiba.
Bantuan tersebut tiba di Kota Makassar, untuk selanjutnya di distribukan oleh Dinas Sosial Kota Makassar kepada warga yang membutuhkan.
Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb secara khusus meninjau dan mengecek langsung kondisi paket bantuan tersebut di Gudang Bulog jalan Urip Sumoharjo, Jumat.
Di tempat tersebut, Iqbal mengecek satu persatu isi paket untuk memastikan jumlah dan jenis isi setiap paket termasuk juga memastikan kondisi keamanannya.
“Alhamdulillah, hari ini telah kita saksikan bersama bantuan paket sembako dari Bapak Presiden untuk kita salurkan ke warga kita yang terdampak wabah Covid-19. Seperti kita tahu, ada beberapa jenis bantuan yang juga kini sedang berjalan, dan semua itu berbasis KTP dan Kartu Keluarga. Khusus bantuan ini, kita rencana akan mendistribusikan ke warga kita, khususnya yang tidak memiliki KTP atau KK, atau yang tidak memiliki indentitas. Termasuk, juga mahasiswa-mahasiswa dari kota lain yang tertahan di Makassar, dan masih tinggal di kos-kosan," ujar Iqbal.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Mukhtar Tahir mengatakan, bantuan tersebut langsung akan dibagikan ke warga yang selama ini tidak terakomodir di sejumlah jenis bantuan yang sedang berjalan. “Jadi, sasaran kita untuk bantuan ini kepada warga kita yang tidak beridentitas, korban PHK akibat Covid-19, seniman, karyawan THM yang dirumahkan, mahasiswa yang berasal dari kota lain, namun tidak bisa pulang” terangnya.
Baca juga: Fadilah Membaca Surat Yasin